Minggu, 20 Januari 2013

Pelita Hidup

Dedikas, cinta
It’sfor you, no one else
Figur terindah, pelengkap hidupku 
Tanpa pamrih peluhmu yang takkan terdup 
Membuat jiwa halus dengan cinta 
Kasih, air mata, amarah yang sempurna
Tak patut aku pertanyakan di dalam batin 
Mengapa pikiran sadar ini tak mau bergeming 
Kenapa selalu ku lakukan hal yang buntu 
Yang selalu bertentangan dengan imajimu
Cinta yang kau punya terlalu istimewa 
Tak mampu ku bayar dengan bait kata bermakna 
Mama, maafkan, you know i love you
Mama, kaulah cinta abadiku 
Kaulah cermin jiwaku, pelita hidupku 
Mama, terima kasih untukmu, atas cinta yang tak henti 
Mengalir, mengalun, dan pasti tak akan mati
Seperti air tetesi tanah yang tanduh 
Kau sirami kering, basahi jiwa yang jaus 
Terkadang ku tak mengerti (ku tak mengerti) 
Semua yang kau lakukan demi kebaikan diriku
Sendiri pernah ku sakiti mama 
Tetapi kau balas semua itu dengan doa 
Sempat ku nakal dan jarang pulang ke rumah 
Tapi kau setia menanti dan sambut dengan ramah
Jika dalam keluarga terjadi masalah 
Dirimu kami jadikan tempat sumpah serapah 
Yo i wish i could take da pain away 
We can make through da night, there’s a brighter day
Mama, kaulah cinta abadiku
Kaulah cermin jiwaku, pelita hidupku
Mama, terima kasih untukmu, atas cinta yang tak henti 
Mengalir, mengalun, dan pasti tak akan mati
Oh Tuhan tolonglah sayangi dirinya seperti dia menyayangiku
Oh Tuhan berikanlah tempat yang terbaik di dalam surga-Mu
Yo mama, meskipun kau adalah manusia biasa 
Bagiku kau malaikat yang sedang menyerupa
Berikan ku bimbingan dan kekuatan 
Tuk lewati hari yang penuh dengan cobaan
Ku sandarkan diriku di bahumu 
Kelembutanmu menembus dinding kalbuku 
Meluluhkan semua kelelahan beban dunia
Dan biarkan terhanyut bersama dalamnya cinta (luv u, ma)
Mah, maafkan ku yang penuh dengan dosa 
Sempat sakitimu karena terbutakan dunia 
Maafkan ku tuk semua sikap dan perkataan 
Yang sempat goreskan luka di dada

0 komentar:

Posting Komentar